Sebelum kita
menjelaskan pengebotan ntentang vertigo , kita bahas dulu yuk tentang apa itu
vertigo ?
Vertigo berasal
dari istilah latin, yaitu vertere yang berarti berputar, dan igo yang berarti
kondisi. Vertigo merupakan subtipe dari “dizziness” yang secara defi nitif
merupakan ilusi gerakan, dan yang paling sering adalah perasaan atau sensasi
tubuh yang berputar terhadap lingkungan atau sebaliknya, lingkungan sekitar
kita rasakan berputar. Vertigo juga dirasakan sebagai suatu perpindahan linear
ataupun miring, tetapi gejala seperti ini lebih jarang dirasakan. Kondisi ini
merupakan gejala kunci yang menandakan adanya gangguan sistem vestibuler dan
kadang merupakan gejala kelainan labirin. Namun, tidak jarang vertigo merupakan
gejala dari gangguan sistemik lain (misalnya, obat, hipotensi, penyakit
endokrin, dan sebagainya).
Berbeda dengan
vertigo, dizziness atau pusing merupakan suatu keluhan yang umum terjadi akibat
perasaan disorientasi, biasanya dipengaruhi oleh persepsi posisi terhadap
lingkungan. Dizziness sendiri mempunyai empat subtipe, yaitu vertigo,
disekuilibrium tanpa vertigo, presinkop, dan pusing psikofi siologis (lihat
tabel di bawah ini).
|
Vertigo
|
Presinkop
|
Disekuilibrium
|
Lightheadedness
|
Deskripsi
|
Ilusi gerakan, biasanya perasaan diri
berputar terhadap lingkungan sekitar, atau sebaliknya
|
Sensasi yang akan
terjadi menjelang kehilangan
kesadaran
|
Tidak seimbang atau imbalans
|
Secara definitif tidak jelas, sering
disebut dengan
pusing, giddiness,
wooziness
|
Kemaknaan klinis
|
Banyak kemungkinan
penyebab dan memerlukan
pemeriksaan lebih
lanjut
|
Penurunan aliran darah serebral yang
berasal
dari sistem kardiovaskuler
|
Gangguan neurologis,
kelemahan muskuloskeletal,
dan penurunan
fungsi penglihatan
|
Istilah ini sekarang
digunakan bergantian
dengan presinkop
|
Dari keempat
subtipe dizziness, vertigo terjadi pada sekitar 32% kasus, dan sampai dengan
56,4% pada populasi orang tua. Sementara itu, angka kejadian vertigo pada
anak-anak tidak diketahui,tetapi dari studi yang lebih baru pada populasi anak
sekolah di Skotlandia, dilaporkan sekitar 15% anak paling tidak pernah
merasakan sekali serangan pusing dalam periode satu tahun. Sebagian besar
(hamper 50%) diketahui sebagai “paroxysmal vertigo” yang disertai dengan
gejala-gejala migren (pucat, mual, fonofobia, dan fotofobia).
Untuk menilai
keluhan pusing ataupun vertigo riwayat kesehatan merupakan data awal yang
paling penting. Adanya aura dan gejala-gejala Glutaneurologis perlu
diperhatikan, misalnya apakah ada gangguan (hilangnya) pendengaran, perasaan
penuh, perasaan tertekan, ataupun berdenging di dalam telinga. Jika terdapat
keluhan tinitus, apakah hal tersebut terjadi terus-menerus, intermiten, atau
pulsatif. Apakah ada gejala-gejala gangguan batang otak atau kortikal (misalnya,
nyeri kepala, gangguan visual, kejang, hilang kesadaran).
Terapi vertigo apa
aja si ?
Pada vertigo,
beberapa tindakan spesifik dapat dianjurkan untuk mengurangi keluhan vertigo
misalnya,
·
pengurangan
asupan garam dan penggunaan diuretik disarankan untuk mengurangi tekanan endolimfatik.
·
Untuk
BPPV (benign paroxysmal positional vertigo), dapat dicoba dengan “bedside
maneuver” yang disebut dengan “Epley particle repositioning maneuver”
Terapi pengobatan
Penatalaksanaan
Medikamentosa.
Secara umum,
penatalaksanaan medikamentosa mempunyai tujuan utama:
1. mengeliminasi keluhan vertigo
2. memperbaiki proses-proses kompensasi
vestibuler
3. mengurangi gejala-gejala neurovegetatif
ataupun psikoafektif.
Beberapa golongan
obat yang dapat digunakan untuk penanganan vertigo di antaranya adalah:
a. Antikolinergik
Antikolinergik merupakan obat pertama yang
digunakan untuk penanganan vertigo, yang paling banyak dipakai adalah
skopolamin dan homatropin. Kedua preparat tersebut dapat juga dikombinasikan
dalam satu sediaan antivertigo. Antikolinergik berperan sebagai supresan vestibuler
melalui reseptor muskarinik. Pemberian antikolinergik per oral memberikan efek
rata-rata 4 jam, sedangkan gejala efek samping yang timbul terutama berupa
gejala-gejala penghambatan reseptor muskarinik sentral, seperti gangguan memori
dan kebingungan (terutama pada populasi lanjut usia), ataupun gejala-gejala penghambatan
muskarinik perifer, seperti gangguan visual, mulut kering, konstipasi, dan
gangguan berkemih.
b. Antihistamin
Penghambat reseptor histamin-1 (H-1
blocker) saat ini merupakan antivertigo yang palingbanyak diresepkan untuk
kasus vertigo,dan termasuk di antaranya adalah difenhidramin, siklizin,
dimenhidrinat, meklozin, dan prometazin. Mekanisme antihistamin sebagai supresan
vestibuler tidak banyak diketahui, tetapi diperkirakan juga mempunyai efek
terhadap reseptor histamin sentral. Antihistamin mungkin juga mempunyai potensi
dalam mencegah dan memperbaiki “motion sickness”. Efek sedasi merupakan efek
samping utama dari pemberian penghambat histamin-1. Obat ini biasanya diberikan
per oral, dengan lama kerja bervariasi mulai dari 4 jam (misalnya, siklizin) sampai
12 jam (misalnya, meklozin).
c. Histaminergik
Obat kelas ini diwakili oleh betahistin
yang digunakan sebagai antivertigo di beberapa
negara Eropa, tetapi tidak di Amerika.
Betahistin sendiri merupakan prekrusor histamin. Efek antivertigo betahistin
diperkirakan berasal dari efek vasodilatasi, perbaikan aliran darah pada
mikrosirkulasi di daerah telinga tengah dan sistem vestibuler. Pada pemberian
per oral, betahistin diserap dengan baik, dengan kadar puncak tercapai dalam
waktu sekitar 4 jam. efek samping relatif jarang, termasuk di antaranya keluhan
nyeri kepala dan mual.
d. Antidopaminergik
Antidopaminergik biasanya digunakan untuk mengontrol
keluhan mual pada pasien dengan gejala mirip-vertigo. Sebagian besar antidopaminergik
merupakan neuroleptik. Efek antidopaminergik pada vestibuler tidak diketahui
dengan pasti, tetapi diperkirakan bahwa antikolinergik dan antihistaminik (H1) berpengaruh
pada sistem vestibuler perifer. Lama kerja neuroleptik ini bervariasi mulai dari
4 sampai 12 jam. Beberapa antagonis dopamin digunakan sebagai antiemetik, seperti
domperidon dan metoklopramid. Efek samping dari antagonis dopamin ini terutama adalah
hipotensi ortostatik, somnolen, serta beberapa keluhan yang berhubungan dengan gejala
ekstrapiramidal, seperti diskinesia tardif, parkinsonisme, distonia akut, dan
sebagainya.
e. Benzodiazepin
Benzodiazepin merupakan modulator GABA,
yang akan berikatan di tempat khusus pada reseptor GABA. Efek sebagai supresan
vestibuler diperkirakan terjadi melalui mekanisme sentral. Namun, seperti
halnya obat-obat sedatif, akan memengaruhi kompensasi vestibuler. Efek
farmakologis utama dari benzodiazepine adalah sedasi, hipnosis, penurunan
kecemasan, relaksasi otot, amnesia anterograd, serta antikonvulsan. Beberapa
obat golongan ini yang sering digunakan adalah lorazepam, diazepam, dan
klonazepam.
f. Antagonis kalsium
Obat-obat golongan ini bekerja dengan
menghambat kanal kalsium di dalam system vestibuler, sehingga akan mengurangi
jumlah ion kalsium intrasel. Penghambat kanal kalsium ini berfungsi sebagai
supresan vestibuler. Flunarizin dan sinarizin merupakan penghambat kanal
kalsium yang diindikasikan untuk penatalaksanaan vertigo; kedua obat ini juga
digunakan sebagai obat migren. Selain sebagai penghambat kanal kalsium,
ternyata fl unarizin dan sinarizin mempunyai efek sedatif, antidopaminergik,
serta antihistamin-Flunarizin dan sinarizin dikonsumsiper oral. Flunarizin
mempunyai waktu paruh yang panjang, dengan kadar mantap tercapai setelah 2
bulan, tetapi kadar obat dalam darah masih dapat terdeteksi dalam waktu 2-4
bulan setelah pengobatan dihentikan. Efek samping jangka pendek dari penggunaan
obat ini terutama adalah efek sedasi dan peningkatan bera badan. Efek jangka
panjang yang pernah dilaporkan ialah depresi dan gejala parkinsonisme, tetapi
efek samping ini lebih banyak terjadi pada populasi lanjut usia.
g. Simpatomimetik
Simpatomimetik, termasuk efedrin dan
amfetamin, harus digunakan secara hati-hati karena adanya efek adiksi.
h. Asetilleusin
Obat ini banyak digunakan di Prancis.
Mekanisme kerja obat ini sebagai antivertigo tidak
diketahui dengan pasti, tetapi diperkirakan
bekerja sebagai prekrusor neuromediator yang memengaruhi aktivasi vestibuler
aferen, serta diperkirakan mempunyai efek sebagai
“antikalsium” pada neurotransmisi. Beberapa
efek samping penggunaan asetilleusin ini di antaranya adalah gastritis
(terutama pada dosis tinggi) dan nyeri di tempat injeksi.
i. Lain-lain
Beberapa preparat ataupun bahan yang
diperkirakan mempunyai efek antivertigo di antaranya adalah ginkgo biloba,
piribedil (agonis dopaminergik), dan ondansetron.
Dari penjelasan
diatas kita dapat menyimpulkan:
1. Vertigo merupakan gejala dari berbagai kelainan,
baik pada organ pendengaran maupun otak (medulla, pons, dan serebelum), sehingga
secara umum dikelompokkan atas vertigo sentral dan perifer.
2. Terapi medikamentosa (obat antivertigo) sangat
banyak pilihannya, dan harus dipertimbangkan antara manfaat dan risiko penggunaannya.
Yap! Itu yang kita
tau tentang vertigo semoga bisa bermanfaat buat yang membaca ya. Sekian ^^
DAFTAR PUSTAKA
- Wahyudi, Kumpiya Timbul. 2012. Vertigo. Medical Department, PT. Kalbe Farma Tbk., Jakarta, Indonesia
- Huang Kuo C., Phang L., Chang R. Vertigo. Part 1-Assesement in General Practice. Australian Family Physician 2008; 37(5):341-7.
- MacGregro DL. Vertigo. Pediatric in Review 2002:23(1):9-19.
- Troost BT. Dizziness and Vertigo in Vertebrobasilar Disease. Part I: Pheripheral and Systemic Causes Dizziness. Stroke 1980:11:301-03.
- Troost BT. Dizziness and Vertigo in Vertebrobasilar Disease. Part II: Pheripheral and Systemic Causes Dizziness. Stroke 1980:11:413-15.
- Mehmet K. Central Vertigo and Dizziness: Epidemiology, Diff erential Diagnosis, and Common Causes. The Neurologist: 2008;14(6):355-64.
- Baloh RW. Vertigo. The Lancet 1998;352:1841-46.
- Rascol O., Hain TC., Brefel C., et al. Antivertigo Medications and Drugs-Induced Vertigo. A Pharmacological Review. Drugs 1995;50(5):777-91.
Nama : Noor Fatih
Hidayah
mba noor fatih, saya mau tanya.bagaimana memonitoring penggunaan obat nya, jika vertigo yang dialami berkepanjangan.
BalasHapusterimakasih
Putri Rizki I (1208010032)
mba noor fatih mau tanya bedanya sakit kepala biasa sama vertigo itu gimana yah ?
BalasHapusmubarok (1208010031)